Salad Umm..Nyamm..Nyamm..Nyamm


Suka salad? saya juga. Siang hari yang panas  yang bikin kehausan dan berkeringat. Lalu seseorang mengirimkan semangkuk salad. Apa yang akan anda lakukan ? Kalau saya pasti bilang “Wow, mamacih..” xixixi

Yups, saya suka sekali salad, apalagi akhir-akhir ini sedang giat-giatnya men-threat diri dengan raw-food. Alesannya  sih biar lebih sehat. Padahal mah, males masak..hahaha

Nah salad ini ada berbagai macam loh, mulai dari salad buah, salad sayur , atau campuran keduanya.
Bila anda pengikut gaya hidup Food Combining, maka ada aturan untuk memisahkan buah dan sayur. Karena enzim buah dan sayur itu bila saling bertemu akan bersifat merusak dan justeru menghambat kinerja pencernakan.

Konon, makanan yang dimakan bersamaan dengan buah (dari jenis selain buah) justeru akan membusuk sebelum proses pencernakannya berjalansempurna. Hiii.. Iya ini karena sifat enzim pada buah yang cepat sekali memproses makanan. Sementara enzim makanan lain yang bekerja lebih lambat, bakalan keteteran mengejar kinerja enzim buah ini. Nah jadi pisahkan deh salad buah dengan salad sayur.

Baca lebih lanjut

Asus ZenFone 2 Laser, Smartphone Multimedia Untuk Multitasking Profesional


Memutuskan menjadi seorang Blogger dan aktif di Sosial Media itu bukan perkara mudah. Mulai dari menulis konten blog, menangkap momen pada angle terbaik, pada saat tercepat, mengolah gambar atau video,  menampilkannya kembali dalam hasil yang memuaskan, lalu membuat video untuk menunjang konten yang ingin kita sampaikan di social media,  itu perlu perjuangan ekstra.

Selain Blog, para Blogger minimal juga harus aktif di Twitter, G+ dan Instagram. Masih banyak juga aplikasi lain seperti Youtube, Pinterest, Flickr, dan lain-lain yanggg… kesemuanya itu hanya akan sukses dan semarak bila ditunjang oleh hasil foto atau video yang menarik.

Nah baru tahu kan kalau menjadi Blogger itu adalah profesi multitasking ? Iya penulis konten, ya fotografer, ya videografer, ya social buzzer, ya IT-expert… Wah… apalagi ya.. tambahin sendiri deh.
Nah, kalo dulu mah, kita ribet, kemana-mana musti nenteng laptop, plus kamera. Baik yang DSLR maupun yang digital. Terus nyolokin kabel buat mindahin hasil foto ke laptop , lalu edit-edit dengan aplikasi ini itu, baru deh bisa upload ke Blog. Sekarang? Berat  Mas Bro… Laptop mah disimpan di rumah aja. Buat ngerjain tugas pas kita stand by di rumah. Kamera ?  yah ribet amat sih. Bila ada satu alat yang bisa menunjang semua tugas-tugas mulia seorang Blogger dengan cara lebih praktis saat bepergian, mengapa harus menyusahkan diri.

Jamannya setiap profesi menjadi multitasking, maka senjata yang paling tepat adalah Smart Phone Multimedia. Nah smart phone multimedia yang bagaimana yang tepat agar tugas mulia seorang Blogger mencapai kesuksesan? Ngga bakalan ribet lagi deh,  kan ada Asus ZenFone  2- Laser. Aih.. apaan tuh? Yuk kita bedah atu-atu  apa keungulan smartphone multimedia yang satu ini.

Baca lebih lanjut

Japan Goes to Halal


Sebagai negara maju yang sangat memperhatikan kualitas makanan bagi penduduknya, Jepang dikenal sebagai gudangnya makanan sehat. Semua makanan yang tersaji di restoran-restoran Jepang dipastikan berasal dari sumber yang sehat dan berkualitas serta  disajikan secara sehat pula.

Sebut saja Sushi, Soba, Takoyaki, Sashimi, Shabu-shabu, Yakiniku, Udon, dan lain-lainnya. Bahan yang digunakan selalu dipilih yang berkualitas. Umumnya masyarakat Jepang menyukai hidangan yang berasal dari laut atau berbahan dasar ikan. Tak pelak lagi, makanan Jepang dikenal sebagai salah satu sumber makanan sehat.

Akan tetapi makanan sehat belum tentu Halal. Secara tradisional Jepang memiliki minuman keras yang disebut Shake. Selain itu ada sejenis bumbu yang selalu digunakan dalam berbagai masakan Jepang yang disebut Mirin.

Menurut Wikipedia, Mirin adalah bumbu dapur yang berasal dari minuman beralkohol berwarna kuning dan berasa manis. Kandungan Mirin adalah gula sebanyak 40-50% dan alkohol 14 %.  Mirin berfungsi menghilangkan bau amis dan membuat makanan tidak mudah hancur dalam prosesnya. Mirin digunakan dalam makanan yang dimasak dengan cara nimono atau merebus dengan kecap asin dan dashi, dan campuran untuk berbagai macam saus seperti saus kabayaki (tare), saus untuk soba (soba-tsuyu), saus untuk tempura (tentsuyu) dan saus teriyaki.

Baca lebih lanjut

Sertifikasi Halal, Apa, Mengapa dan Bagaimana Prosesnya ?


Sebagai Muslim dan konsumen dari banyak produk makanan, minuman, kosmetika dan obat-obatan , maupun sebagai produsen itu sendiri. Sebaiknya kita memahami  apa itu Sertifikasi Halal? seberapa pentingnya ia dan bagaimana proses memperolehnya.

Dengan perkembangan teknologi pengolahan pangan yang demikian pesat, terjadi banyak pergeseran struktur makanan, terutama skala industri. Jika dulu orang tua kita sudah puas dengan mengkonsumsi makanan yang bersumber langsung dari alam dan diproses dengan sangat sederhana, tidak demikian halnya dengan kita sekarang.

Makanan yang kita konsumsi umumnya dibuat dari bahan-bahan yang sudah mengalami rangkaian proses di pabrik, lalu bahan-bahan itu akan diolah kembali dengan proses yang lumayan rumit pula. Sehingga banyak parameter yang ditinjau untuk mengatakan bahwa suatu produk itu masih halal atau sudah berubah menjadi subhat atau justeru haram.

Baca lebih lanjut