Tetap Aktif dan Bergaya Dengan Acer E1-432 Slim Series


Sebagai blogger, ngga aneh bila Emak mengenal berbagai gadget canggih. Emak bloggers diundang ke berbagai event lomba blog sampai peluncuran berbagai produk baik elektronik, pelengkapan rumah tangga, kosmetik, sampai kuliner ? Hmm.. kayaknya para tenant itu memang butuh liputan kita, iya kan?. Secara para pengguna media sosial semakin banyak, dan iklan online selain lebih efektif juga lebih murah. Iya kan? iya kan? Iyalaaa😛.

Nah sebagai Emak, yang dikodratkan sebagai wanita, bekerja itu tetap harus tampil keren. Itu sih saya. Kalau yang lain? Pasti sama.😀 Nah kalo diundang ke berbagai event tapi menenteng gadget berat, gimana? Cape deh. Emang kita kuli atau apa? Hehehe…

Jadi, kalo ada notebook keren, spesifikasi mantap, ringan bawaannya, penampilan Oke. Terus gimana? Ambil!.

“Ma besok Aku bawa laptopnya ke sekolah ya, mau belajar bikin blog dengan program Macromedia” Pagi itu Putri SMU-ku meminta ijin.
“Wah apaan tuh, kayaknya Mama belom kenal deh. OK bawa aja, ntar ajarin Mama yaa….”
Esoknya…
“Ma, aku tukar sama netbook kecilnya aja deh. Laptopku berat banget..” Dia merengek.😦
“Lho yang kecil itu rada lelet loh.., loadingnya lama, udah gitu ngga responsif lagi,fiturnya dikit.yang gede itu yang paling komplit dan cepet…”
“Aduh.. tapi ngga kuat berat banget. Biarin deh lelet. Asal ngga sakit punggungku…” lanjutnya manyun.😦
Terbayang olehku, bakal kerepotannya mengoperasikan netbook yang udah ketinggalan banyak fitur itu. Baca lebih lanjut

PLN Bersih?, Oo,YES!!!


Departemen Pemerintahan dan BUMN sarang korupsi? Iya memang. Kinerja amburadul? hmm… kelihatannya begitu. Pelayanan buruk dan serba melibatkan budaya suap ? Udah dari kecil kali, kita mendengar dan melihat yang seperti itu, paling tidak dari pengalaman orang tua kita sampai jaman kita sudah dewasa.
Hmm.. rasanya hanya mampu mengelus dada, saat kita melihat kenyataan parahnya budaya korupsi di negeri ini.Para pegawai negeri sebagai wajah pemerintahan, mulai dari tingkat kelurahan yang berkaitan dengan pengurusan KTP,KK, Surat Pindah atau lainnya. Lalu Kepolisian sehubungan pembuatan SIM, pengaduan kasus tindak pidana, narkoba. Hampir semua lini pegawai pemerintahan di negeri ini mencerminkan satu wajah : KORUPTOR!

BUMN sebagai badan usaha milik Negara tak luput mendapatkan cap yang sama dari masyarakat. Berapa banyak mantan Dirut BUMN yang harus menghabiskan masa tuanya di penjara karena kasus-kasus yang menjerat mereka selama masa tugas?. Belum lagi banyaknya BUMN yang bangkrut dan harus melelang asetnya karena ketidak becusan para pemimpinnya dan ketidak jujuran para pegawainya. Aduh…

Namun kesan mengerikan itu lambat laun mulai terkikis seejak adanya era keterbukaan dan bangkitnya pengawasan tindak korupsi para pegawai pemerintahan dan BUMN dengan di bentuknya lembaga Komite Pemberantasan Korupsi. Masyarakat kembali mendapatkan setitik harapan akan adanya pencerahan di negeri ini.

Departemen pemerintahan mulai berbenah. Pelayanan terhadap publik mulai mendapatkan prioritas, disamping pembenahan kualitas kerja pegawaianya. Berbagai lembaga pelatihan diundang untuk melatih pegawai pemerintahan dan BUMN tentang bagaimana melayani masyarakat. Banyak motivator dan pakar komunikasi diminta meng-up grade cara berpikir para pegawai agar lebih consument oriented, selain untuk memacu semangat dan prestasi kerja mereka.

Gebrakan bersih-bersih Departemen Pemerintahan dan BUMN ini semakin hari semakin terlihat nyata, paling tidak, hal ini nampak dari peningkatan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.PLN sebagai BUMN yang langsung bersentuhan dengan keseharian masyarakat Indonesia, mulai dari rumah tangga di perkotaan hingga di desa-desa terpencil, hingga industri kecil,menengah hingga raksasa pengguna listrik,merasa sangat berkepentingan dan sangat antusias mengadakan gerakan “bersih-bersih” di tubuh perusahaannya.
plnbersih Baca lebih lanjut

Pilih Notebook Yang Tipis, Efektif dan Terjangkau , Agar Emak Lebih Produktif


Emak-emak ngeblog? berkarir menggunakan media gadget? Udah engga kaget. Jaman sekarang gitu loh.Sekarang tuh Emak melek teknologi udah biasa, yang ngga melek teknologi itu malah yang engga biasa, alias ketinggalan jaman.

Iya, soal Emak melek teknologi udah biasa, Emak-emak menggantungkan kinerja mereka pada bantuan notebook, netbook, atau gadget canggih lain bukan hal yang aneh lagi. Bila Anda jalan-jalan di mall, atau di taman bermain, di perpustakaan, bandara,terlihat Emak-emak sedang asyik memelototi gadgetnya. Mungkin mereka sedang bekerja sebagai penulis buku, penulis skenario, blogger, disainer grafis, disainer web, atau pekerja kantoran yang sedang bertugas di lapangan. Pekerjaan menuntut mereka untuk menulis, mencari data , mengirim e-mail, menghubungi klien, redaktur, EO atau siapapun melalui jasa piranti canggih.

Meski begitu, ada satu ciri para Emak yang ngga bisa hilang, terutama bagi mereka yang memiliki anak usia balita. Apalagi kalo bukan satu kata “REMPONG!”. Hihihi…. Iya, meski secanggih apapun, Emak tetaplah Emak.Sebagai ibu-ibu smart yang bertanggung jawab terhadap perkembangan putera-puterinya, tak jarang terlihat Emak-emak yang membawa balita kemanapun mereka pergi. Mau workshop, presentasi, meeting, arisan, pokoknya anak-anak selalu nemplok di gendongan. Mirip kanguru… Hehehehe.

Kalo sudah begini, kebayang kan gimana repotnya seorang Emak yang memutuskan berkarir sembari mengurus rumah tangga?. Moto “Sukses dalam Keluarga dan Karir” bakal memerlukan pengorbanan yang menguras energi. Energi untuk memikirkan pekerjaan, energi mengurus keluarga, masih ditambah energi buat mengangkat beban berat (Emang kuli?). Baca lebih lanjut